Kamis, 07 Agustus 2008

Tutup Buku Mekanika Rekayasa?

Anda mengenal istilah tutup buku bukan?

Istilah tutup buku yang dahulu umum dijumpai pada bank-bank, sehingga kantor terpaksa ditutup untuk umum, tetapi sekarang karena adanya komputer menyebabkan proses tersebut dapat dilakukan setiap saat sehingga tidak perlu waktu khusus.

Semua ini dikarenakan banyaknya fungsi dan tugas manusia sudah dialihkan ke komputer. Akankah kemudian profesi kita, yang notabene adalah banyak berkecipung dengan proses hitungan juga digantikan oleh keberadaan komputer?

Adapun pengertian akan komputer yang dimaksud tentunya adalah komputer yang dilengkapi piranti lunak untuk analisa struktur atau mekanika teknik. Apakah betul jika telah membeli atau mempunyai piranti yang dimaksud maka penyelesaian mekanika teknik secara otomatis diperoleh?

Kalau begitu, Teknik Sipil tidak diperlukan lagi, bukankah cukup dengan belajar sebagai operator sudah bisa menjalankannya? Bagaimana menurut saudara?

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Penggunaan software untuk menghitung kontruksi bukan berati meninggalkan buku mekanika rekayasa tetapi justru sebaliknya karena kita harus belajar rumus2 mekanika yang mendukung software itu dan salah satunya adalah methode kekakuan(stiffnesee) dengan matematika matrik terciptanya software yang sekarang banyak beredar saat ini.bagaimana seorang insinyur tdk mengerti teori ini dan insinyur yang seperti ini akan jadi operator komputer saja.salam Dirman Chaidir

Unknown mengatakan...

sebagaimana diketahui stiffness adalah didapatkan dari rumus displacement defleksi dan teori deflexi ini adalah ilmu mekanika rekayasa yang selama ini kita pakai untuk menghitung konstruksi secara manual misalnya takabeya,cross,kani dll dan apakah kita akan meninggalkan ini semua dasar dari ilmu terjadinya software yang sekarang ini?tentu tidak